HIMPOR STKIP PGRI Pontianak
Senin, 27 Desember 2010
Cristian Gonzales akan pergi Umrah
JAKARTA-C&R/OMG-Striker Timnas Indonesia Cristian Gonzales mengaku akan menunaikan ibadah umrah bersama istri tercinta, Eva Nurida Siregar.
Hal itu dikatakan Cristian setelah di kediaman Aburizal Bakrie di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/12/2010) siang.
"Alhamdulillah, sudah ada biro perjalanan haju yang akan mendukung kami untuk pergi ke tanah suci Mekkah. Sekarang saya tinggal mencari waktu yang pas," tandas Cristian.
Selain itu, lelaki yang diberi julukukan "El Loco" (Si Gila) itu juga berencana ingin pulang kampung ke tanah kelahirannya di Uruguay.
"Saya juga ingin menengok Urugay jika ada waktu kosong. Papa sedang sakit di sana," kata lelaki kelahiran Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976. (Komar)
Sabtu, 11 Desember 2010
PERATURAN CABANG OLAHRAGA BULU TANGKIS
tulisan Hartono
Nama Kegiatan : PORMASI 2010
Koordinator : Hartono (085750281449)
Kategori : Ganda putra dan ganda putri
Tempat : Aula Kampus STKIP –PGRI Pontianak
Jadwal : jam Pertama 08.40-11.30 jam kedua 13.20-16.30
PERATURAN PERTANDINGAN
1. Umum
a. Setiap kelas diperkenankan untuk mengirimkan maksimal 1 tim ganda putra dan 1
tim ganda putri ( Prodi Penjaskes) khusus 1 orang wasit perwakilan.
b. Nama-nama peserta dan wasit harus sudah berada di panitia selambat-lambatnya tanggal
12 Januari 2011, pukul 15.00. Setelah batas waktu pendaftaran tersebut, nama-nama
pasangan pemain yang telah diterima panitia tidak boleh dirubah, kecuali disertai dengan
alasan yg bisa diterima oleh seluruh peserta lainnya.
2. Peserta (selanjutnya disebut pemain)
a. Pemain membawa raket masing-masing. Panitia tidak menyediakan raket.
b. Sesuai dengan permintaan Wasit Panitia diadakannya PORMASI 2010, setiap
atlet diminta untuk menyiapkan dan memakai sepatu olahraga indoor, bukan sepatu yang
dipakai dari luar stadion.
c. Kualifikasi dan syarat peserta mengacu pada ketentuan umum peserta yang berhak
mengikuti PORMASI 2010
3. Technical meeting dan penentuan lawan tanding
a. Technical meeting (memuat penjelasan singkat tentang peraturan pertandingan) dilakukan
pada tanggal 13 Januari 2011 (waktu dan tempat ditentukan kemudian) dan dihadiri
perwakilan kontingen. Dilanjutkan dengan undian penentuan lawan tanding.
b. Undian dipandu oleh panitia dan dilakukan oleh perwakilan kontingen.
c. Hasil undian menentukan penempatan utusan pemain dari masing-masing kontingen ke
dalam skema pertandingan yang telah dibuat oleh panitia. Skema pertandingan terbagi
menjadi dua pool (pool A dan pool B). Setiap kontingen yang mengirimkan 1 tim ganda
putra/putri akan diundi di masing-masing pool yang berbeda.
d. Hasil undian bersifat mutlak dan tidak dilakukan pengulangan undian.
4. Lapangan dan waktu pertandingan 2
a. Tiap pertandingan dilakukan di lapangan dan pada waktu yang telah ditentukan
sebelumnya.
b. Pemain hendaknya telah bersiap di samping lapangan paling lambat 10 menit sebelum
pertandingan dimulai dan di panggil sebanyak 3 kali
c. Apabila telah tiba waktu pertandingan namun pemain yang bersangkutan tidak hadir,
maka kehadirannya hanya akan ditunggu hingga 10 menit. Bila setelah waktu 10 menit
pemain tidak hadir juga, maka pemain ini dianggap mengundurkan diri. Keputusan
pengunduran diri karena ketidakhadiran peserta berada di tangan Koordinator dengan
berdasarkan informasi dari wasit utama yang memimpin pertandingan.
d. Waktu pertandingan tidak dapat diundur atau dimajukan dengan alasan apapun (termasuk
alasan menunggu pemain), kecuali perubahan waktu karena lama pertandingan
sebelumnya yang melebihi/kurang dari perkiraan waktu yang telah ditentukan. Perubahan
waktu ini diputuskan oleh panitia, dan akan diberitahukan kepada pemain yang
bersangkutan melalui ketua kontingen.
e. Setiap peserta diharapkan memantau jalannya kompetisi melalui bagan pertandingan yang
akan dipasang oleh panitia pada hari pertandingan. Perubahan jadwal dan hal yg lain yg
berhubungan dengan pertandingan akan diumumkan di bagan pertandingan.
5. Perwasitan
a. Setiap pertandingan dipimpin oleh 1 orang wasit utama dibantu oleh 2 orang hakim garis
b. Yang bertindak sebagai wasit utama adalah dari orang yang ditunjuk panitia PORMASI 2011
yang pembagian dan alokasi nya ditentukan dan disepakati pada
saat technical meeting, sedangkan hakim garis adalah orang yang ditunjuk Panitia PORMASI 2011 oleh Koordinator cabang Bulu Tangkis
c. Wasit dapat diganti ke tim yang lain apabila wasit yang seharusnya bertugas berasal dari
tim yg sama dengan salah satu tim yang akan bermain.
d. Wasit utama bertugas memimpin pertandingan, menghitung angka yang diperoleh
masing-masing ganda dan melaporkan hasil pertandingan ke panitia.
e. Hakim garis bertugas membantu wasit utama dalam menyatakan apakah shuttlecock
masuk atau keluar lapangan pertandingan.
f. Perselisihan yang terjadi di saat pertandingan berlangsung akan diputuskan
penyelesaiannya oleh wasit utama.
g. Wasit utama dapat membatalkan secara objektif keputusan Hakim Garis.
h. Keputusan wasit utama adalah mutlak dan tidak dapat diubah.
6. Sistem pertandingan dan penghitungan nilai
a. Pertandingan menggunakan sistem gugur.
b. Peraturan pertandingan yang dipergunakan adalah mengacu pada peraturan pertandingan
PBSI/BWF dengan sedikit dilakukan modifikasi oleh panitia mengingat keterbatasan waktu
yang tersedia. 3
c. Sebelum pertandingan dimulai, pemain diberi kesempatan untuk mencoba lapangan dan
shuttlecock selama 2 menit. Dilakukan juga undian yang dipimpin oleh wasit untuk
menentukan lapangan dan pemain yang pertama melakukan servis.
d. Pemain bertukar tempat tiap pergantian game. Permulaan servis tiap game dilakukan oleh
pemain yang memenangkan game sebelumnya. Apabila terjadi rubber game, pemain
bertukar tempat ketika hitungan mencapai angka 11 dan diberikan kesempatan istirahat
selama 2 menit.
e. Di saat pertandingan sedang berlangsung, pemain diberikan kesempatan maksimum 2 kali
tiap game pertandingan untuk meminta break minum atau menyeka keringat namun tidak
melebihi dari 30 detik
f. Diberikan waktu istirahat 1 menit bagi pemain setiap menyelesaikan tiap game
pertandingan.
g. Pemain yang mengalami cedera tidak dapat digantikan oleh pemain lainnya. Apabila
pemain tersebut dianggap tidak dapat melanjutkan pertandingan, maka tim tersebut akan
dinyatakan mengundurkan diri dari kompetisi.
h.jika pemain suatu tim cedera namun mampu bermain walaupun melawan 1 lawan 2
7. Perhitungan angka (scoring system)
a. Sistem perhitungan angka mempergunakan “Rally Point Scoring System” 3 x 21 (The Best
of Three Games) dari babak penyisihan sampai final. Pemain yang memperoleh
kemenangan 2 game dinyatakan sebagai pemenang pertandingan.
b. Pemain diberikan angka tiap memenangi rally permainan di tiap game yang sedang
berlangsung hingga mencapai score 21.
c. Pemain yang mendapatkan score 21 angka terlebih dahulu dinyatakan sebagai pemenang
tiap game, kecuali jika terjadi “deuce” (mulai dari score 20 – 20) maka akan diberlakukan
ketentuan 7.d.
d. Jika score 20-20, maka pemenang tiap game diberikan kepada pemain yang terlebih
dahulu memperoleh selisih 2 angka lebih dari lawannya. Jika belum ada pemain yang
mendapatkan selisih 2 angka, maka akan diberlakukan ketentuan 7.e.
8. Ketentuan servis
a. Jika pemegang servis memiliki angka genap, pemain pelaku servis melakukan servis dari
lapangan servis kanan menyilang ke arah pemain penerima servis.
b. Jika pemegang servis memiliki angka ganjil, pemain pelaku servis melakukan servis dari
lapangan servis kiri menyilang ke arah pemain penerima servis.
9. Shuttlecock
a. Jenis dan merk shuttlecock yang dipergunakan dalam pertandingan ditentukan oleh
panitia.
b. Setiap pertandingan diberikan kesempatan menggunakan shuttlecock maksimum 2 buah. 4
c. Pergantian shuttlecock dapat diusulkan oleh pemain dengan persetujuan lawan tanding
dan wasit utama.
d. Apabila shuttlecock yang tersedia dianggap kurang, wasit utama dapat meminta tambahan
shuttlecock kepada panitia.
10. Lain-lain
a. Apabila pemain atau tim mempunyai komplain terhadap jalannya kompetisi, komplain
tersebut harus segera disampaikan ke koordinator pertandingan yang akan didiskusikan
penyelesaiannya dengan tim kepanitiaan.
b. Hal-hal yang belum ditentukan dalam peraturan ini akan ditentukan oleh panitia pada hari
pelaksanaan pertandingan, dan diumumkan kepada pemain yang bersangkutan melalui
ketua kontingen.